1.1 Apakah autisme itu?berapa banyak penderitanya?
Bagaimana anda mengetahui seseorang menderita autisme?
Untuk itu harus melihat pada kriteria yang telah didefinisikan oleh ahli medis. Kriteria yang paling sering digunakan adalah yang di definisikan oleh world health organization,yang terdapat dalam ICD-10(international classification of disease),edisi ke-10(WHO,1987) dan the DSM-IV(diagnostic statistical manual,edisi ke-4, dikembangkan oleh american psychiatric association) (APA,1994).
Definisi gangguan autistik dalam DSM-IV sebagai berikut.
A.Terdapat paling sedikit enam pokok dari kelompok 1,2 dan 3 yang meliputi paling sedikit dua pokok dari kelompok 1,paling sedikit satu pokok dari kelompok 2 dan paling sedikit satu pokok dari kelompok 3.
B. Perkembangan abnormal atau terganggu sebelum usia 3 tahun seperti yang ditunjukkan oleh keterlambatan atau fungsi yang abnormal dalam paling sedikit satu dari bidang-bidang berikut ini : (1) interaksi sosial,bahasa yang digunakan dalam perkembangan sosial, (2) bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial,atau (3) permainan simbolik atau imajinatif.
C. Sebaiknya tidak disebut dengan istilah Gangguan Rett,Gangguan Integratif Kanak-kanak, atau Sindrom Asperger.
Semula ada anggapan bahwa lima dari 10.000 orang adalah penyandang autisme,tapi penelitian epidemiologi saat ini, yang menggunakan kriteria DSM III-R, telah menunjukkan hasil lebih besar yaitu 10 dari 10.000 orang.
Jika orang menggunakan definisi autisme secara edukasional (termasuk penderita autisme muda dan gangguan - gangguan yang terkait) dan bukannya definisi medis ( sampai saat ini kriteria yang digunakan terutama berasal dari kalangan profesi medis)terdapat paling sedikit 20 orang dari 10.000 orang penyandang autisme.
1.2 Golongan retardasi (hambatan) mental dan gangguan belajar.
Dalam DSM-IV ( seperti juga dalam ICD-10) autisme ditempatkan di bawah kategori "gangguan perkembangan pervasif", antara "retardasi mental"dan "gangguan perkembangan spesifik".
Dibawah kategori "retardasi mental",dapat dikatakan bahwa perkembangan menjdi lambat. Seseorang yang mengalami retardasi mental menjalani tahapan perkembangan yang sama seperti anda dan saya ,tapi lebih lambat. Usia mentalnya selalu lebih rendah dari usia kronologisnya.
Dibawah kategori "gangguan perkembangan spesifik" kita dihadapkan pada perkembangan yang lambat atau tidak normal pada suatu bidang kemampuan tertentu. Sebagai contoh, seorang penderita disleksia memiliki satu kesulitan yang luar biasa dalam belajar. Meskipun intelegensinya normal, dia memiliki kesulitan yang tidak biasa dalam belajar membaca.
Bila ditemukan beberapa bidang " gangguan kualitatif" maka kita merujuk pada " gangguan perkembangan pervasif". Lalu, gangguan perkembangan perfasif, seperti autisme kemudian digolongkan di antara retardasi mental dan gangguan belajar. Karakteristik yang paling penting dari golongan gangguan perkembangan perfasif adalah terdapatnya "gangguan dominan yang terdiri dari kesulitan dalam pembelajaran keterampilan kognitif ( pengertian),bahasa,motor (gerakan) dan hubungan kemasyarakatan". Dengan menggunakan istilah "gangguan kualitatif" kita memahami bahwa gangguan yang terjadi mungkin disebabkan oleh lebih dari sekedar perkembangan yang lambat ( seperti dalam kasus retardasi mental) atau suatu kecacatan sekunder ( sensorik atau motorik). Penderita gangguan perkembangan pervasif dapat terbelakang secara mental pada saat yang sama, tapi ini berarti bahwa ada masalah lain yang tidak berhubungan dengan gangguan perkembangan pervasif. Kata "pervasif" menyatakan bahwa seseorang menderita kerusakan jauh di dalam, meliputi keseluruhan dirinya. Inilah ,masalah yang di hadapi para penyandang autisme.
Apa yang membuat hidup kita benar - benar berarti adalah berkomunikasi dengan orang lain, memahami perilaki mereka, menhadapi benda-benda, situasi, dan orang-orang dengan cara yang kreatif. Dalam ketiga bidang inilah para penyandang autisme menemui kesulitan terbesar dalam hidup mereka. Ungkapan "gangguan pervasif" merupakan cara yang lebih baik untuk menjelaskan apa yang terjadi pada diri mereka dibanding sekedar kata "autisme". Jika orang mengalami kombinasi kesulitan dalam perkembangan komunikasi, pemahaman dan imajinasi sosial,dan lebih jauh lagi mengalami kesulitan - kesulitan spesifik dalam memahami apa yang mereka lihat dan dengar, maka sebutan "autistik"dalam batasan pengertian "menyisihkan diri" atau " menyendiri" bukanlah definisi yang terbaik. Kesulitan mereka sebenarnya jauh lebih besar daripada karekteristik tunggal penarikan diri secara sosial ini.
sumber : buku panduan autisme terlengkap, Theo Peeters.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar